Thursday, April 19, 2007

Musium Changsa, Tempat Mayat Berusia 2150 Tahun Bersemayam


Lihat Gambar

KapanLagi.com - Musium Changsa sering dikenal juga dengan nama Musim Provinsi Hunan. Musium ini terletak di jalan Dongfeng Lu di kota Changsa, Provinsi Hunan, Cina. Luas area musium yang berada di dekat Taman Pejuang Revolusioner City ini mencapai 50 ribu meter persegi dengan luas bangunan sekitar 20 ribu meter persegi. Pertama mulai dibangun pada tahun 1951 dan mulai dibuka untuk umum pada Juli 1974. Musium ini mengumpulkan hasil penggalian yang paling menarik yang menguak sejarah ribuan tahun di Provinsi Hunan.

Di musium ini terdapat 110 ribu koleksi, dimana 763 di antaranya adalah peninggalan budaya kelas satu. Namun yang menjadi pusat perhatian disana adalah adanya sesosok jasad mayat wanita berusia 2150 tahun dalam kondisi basah dan utuh yang telah diawetkan dengan teknologi tinggi oleh tim ahli China. Mayat tersebut masih begitu utuh bagai manusia hidup yang diletakan dalam kotak bening berisi cairan pengawet.

Mayat wanita bernama Sinzui tersebut, berkulit putih pucat, dengan mata tertutup, lidah terjulur dan berambut hitam dengan tinggi badan mencapai 158 centimeter. Mayat itu ditemukan pada tahun 1972 dalam peti kayu berukuran panjang lima meter, lebar dua setengah meter yang terkubur pada kedalaman 20 meter dari permukan tanah di kawasan perbukitan Muntui, Changsha.

Saat peti itu ditemukan, terdapat dua peti yang lain dengan ukuran yang sama. Di dalam dua peti yang lainnya tersebut masing-masing terdapat satu mayat, yakni seorang laki-laki berusia 58 tahun dan laki-laki berusia 30 tahun. Namun jasad dua laki-laki itu tidak ikut dipamerkan di Musium Changsa.

Penemuan tiga peti besar yang kondisinya masih utuh tersebut, berawal dari ketidak sengajaan. Waktu itu pemerintah Cina memerintahkan pada warga Changsha menggali lubang besar untuk berlindung bila terjadi perang. Ketika menggali di perbukitan Maantui mencapai kedalaman 20 meter, ditemukanlah tiga peti kayu berukuran besar tersebut. dan setelah dibuka berisi masing-masing satu mayat.

Selain berisi masing-masing satu mayat ternyata tersimpan juga aneka barang-barang yang dipergunakan pada masa 2100 tahun lalu itu. Semuanya tersimpan keadaan masih utuh, bahkan warnanya tidak memudar. Yang menakjubkan, tim dokter ahli yang ditugaskan untuk menyelamatkan penemuan itu menyatakan mayat-mayat itu kondisinya masih utuh dan basah tanpa rusak meski telah terkubur sekian lamanya.

Setelah diotopsi, mayat-mayat itu diawetkan dengan teknologi tinggi dan selanjutnya disimpan dalam Musium Changsa yang memang dibangun untuk menyelamatkan peninggalan berharga itu. Berbagai alat-alat yang ditemukan bersamanya juga langsung diselamatkan dan dibersihkan. Benda-benda tersebut ikut disimpan dan dipamerkan di musium itu.

Benda-benda kuno bersejarah tinggi tersebut begitu banyakanya dan mengisi penuh musium itu. Terdapat puluhan guci berukuran besar dan kecil, aneka tulang belulang binatang yang dagingnya telah dimakan manusia saat itu, mata uang logam bulat dan petak dari bambu, alat-alat memasak dari kayu dan logam, sendok-sendok logam dan kayu ukuran besar, piring dan gelas dari logam dan kayu.

Juga disimpan puluhan patung manusia dari tanah liat dan kayu, senjata kuno berupa anak panah dan busurnya, pedang kuno sepanjang 1,5 meter dan aneka senjata tajam lainnya.

Juga terdapat relief tanah liat gambar puluhan orang yang hidup di zaman tersebut, alat penumbuk padi, alat musik kecapi ukuran kecil dan besar, gitar kuno, belasan suling aneka ukuran, alat musik seperti angklung dari kayu, tikar ukuran 2 x 05 meter dan alat permainan seperti catur.

Bahkan terdapat juga surat-surat kuno yang berisi catatan kejadian 2100 tahun yang lalu dan nama-nama pemimpin saat itu. Puluhan kitab Cina kuno, puluhan lukisan bunga, belasan kain sutera dan baju Cina kuno, ikat pinggang selendang, kaos kaki dan celana juga ikut melengkapi koleksi musium itu.

Semua barang-barang kuno yang begitu banyak tersebut ternyata ditemukan bersamaan juga di dalam peti-peti kayu yang berisi tiga sosok mayat yang hidup pada 2100 tahun lalu. Usia 2100 tahun itu ditentukan berdasarkan catatan yang diterjemahkan dari kitab-kitab kuno dan surat yang ditemukan dalam peti-peti kayu tersebut.

Mayat dan aneka barang peninggalan bersejarah kehidupan Cina tempo dulu itu, kini jadi satu objek wisata unggulan di Kota Changsha dan dikunjungi sekitar 800 ribu orang per tahun.

No comments: